Jumat, 15 Mei 2009

JAM TERBANG TINGGI

Ada satu hobby atau minat yang ada pada diriku dan kupelajari secara otodidak dalam hidupku. Menulis. Ya aku suka menulis, tetapi aku tak pernah belajar secara formal sebelumnya. Padahal jauh di lubuk hatiku, aku sangat ingin belajar menulis. Belajar dari seseorang yang sudah ahli di bidang itu.
Jika aku mengingat-ingat, dulu waktu aku masih kecil, aku lebih cepat belajar membaca dan menulis daripada berhitung. Oleh karena itu kuhabiskan bayak waktuku di rumah dengan membaca bukan dengan bermain lari-larian atau petak umpet seperti teman-temanku.
Waktu kecil aku sempat mengalami masa menjadi "anak tunggal" sementara. Aku tak punya saudara untuk berbagi, entah berbagi senang ataupun sedih. Dari situlah hobby menulis itu muncul. Ketika aku merengek-rengek pada bundaku, bertanya-tanya kapan aku punya adik. Aku mengeluh, aku tak punya teman bermain. Bundaku justru memberiku buku dan pulpen. Main saja sama buku dan pulpen. Sebel!!!
Akhirnya aku mulai menerima kenyataan, teman di rumah adalah buku dan pulpen. Aku mulai menulis, menulis dyari, semua kejadian sehari-hari yang kualami ku catat dalam buku itu.Bukunya masih ku simpan lo, jika aku membacanya aku seperti menemukan suatu hal yang unik. Tanpa sadar aku mulai melakukan analisa terhadap semua peristiwa atau kejadian yang kualami.Tentu saja analisaku masih asal-asalan, analisa anak-anak. Lucu sekali jika aku membacanya, karena kadang-kadang aku menuliskan sesuatu sebagai masalah yang besar,padahal kalau sekarang aku mengalaminya...kecilll!!!
Masuk SMP, isi buku harianku agak berbeda. Agak menurun mutunya. Kalau dulu aku mencatat hal-hal saat aku ikut lomba, saat aku kebingungan di kelas karena guru Bahasa Indonesiaku berbicara dengan bahasa yang terlalu intelek. Buku harian SMPku lebih menceritakan perubahan emosi yang kualami. Masa-masa transisi remaja, pemberontakan terhadap orang tua, masalah genk, konflik dengan kakak kelas, persahabatan, cita-cita, dan yang pasti tak boleh dilupakan....cinta.Hoek....
Tapi waktu itu aku diminta ibuku bergabung dengan KIR ( Kelompok Ilmiah Remaja ), aku sering ikut lomba karya tulis, belum pernah menang sih. Tapi guruku suka menunjuk-nunjuk, jadi kayak hafalan. Kalau ada lomba karya tulis, pu aja deh, udah ga usah seleksi.
Waktu itu, aku juga suka mengisi mading, mengirim essay, puisi dan sebagainya. Aku pernah mengirim sebuah tulisan yang memprotes guru-guru SMPku karena, mereka males-malesan ngajar, terlalu sibuk dengan bisnis. Intinya, mengutip prinsip seorang teman di BEM, " Bisnis is bisnis, Ngajar is ngajar". Entah mungkin tulisan saya terlalu pedas atau gimana, plus waktu itu ada kesalahan nilai raport saya yang bikin heboh, ada beberapa guru yang jadi sinis abies sama saya, makanya setelah masuk kuliah saya putuskan masuk BEM aja....meneruskan bakat..hehehe.
Masuk SMA, saya kenal dengan seorang manusia aneh...bernama Nuning Yudiastuti anak IPS, jago bahasa Inggris, hobby nonton film, eksentrik, norak, malu-maluin, tapi dia hebat jika menulis. Hobby saya adalah menjadi first reader hasil karya dia, karyanya apa sih Cerpen....satu karya yang paling mengenaskan adalah
"Uki...where are you???
Why...? Ada deh....
Masuk kuliah, masuk BEM, masuk Opmed, berubah haluan menulis, kalau dulu menulis yang ringan, berubah jadi berat,musti sering banyak baca buku, musti banyak belajar. Tapi mengapa ada orang yang menganggap saya sudah ahli. Sebel.
Beberapa hari yang lalu saya diminta menjadi juri lomba essay, dadakan lagi, sempat merasa dipojokin oleh seseorang, jadinya ngerjain sambil uring-uringan, tapi akhirnya menghela napas pelan-pelan, "pu, jam terbang kamu sudah tinggi"
Huh...pura-pura merasa ahli, itulah jalan terbaik agar pikiran tetap tenang. Tapi ada banyak hal sihg yang bisa dipelajari ketika jadi juri, kita harus banyak tahu dan tahu banyak, sempat mengernyitkan dahi deh, waktu baca essay tentang postmodernisme, hua.....ga dong. Tapi waktu baca nonanol...hehehe...tiba-tiba otak bekerja lebih cepat dari intel core 2 duo, belum lagi musti ngomnentarin tulisannya. Ada yang format penulisan salah, tapi ide bagus...bingung mau dimasukan apa ga....hehehe jadi malu nih belum pernah ikut lomba essay...tapi di suruh jadi juri.Yuk semangat ikut lomba yuk biar sesuai dengan jam terbang tinggi.

2 komentar:

Rina Dewi Mayasari mengatakan...

Nyalakan laptop, berikan tarian indah jari jemarimu mencipta pertunjukan seni kata. Selamat mengguncang dunia...!

puspita mengatakan...

jari jemariku sedang lelah menari, tapi aku tak kan pernah mencoba untuk berhenti menyelesaikan tarian-tarian itu...karena ada berjuta makna dari semua tarian jemariku di laptop itu