Kamis, 10 Juni 2010

Catatan Harian Bendahara BEM ( part 2 )

Hari ini, entah hari ke sekian menjadi bendahara bem, entahlah,, apa yang harus dituliskan lagi. Tapi cukup menyenangkan juga jika saya datang di BEM, dengan suasana begitu ramai dan....sekian banyak bocah hilir mudik berdatangan ke saya bertanya apakah SPJnya sudah benar apa belum.
Enam bulan, hampir deng...hampir enam bulan di BEM????

Misi saya sebagai bendahara bem memang tidak muluk-muluk, hanya saya ingin semua manusia yang mengaku aktif berorganisasi entah di BEM entah di lembaga lain, paham bagaimana membuat dan mencairkan dana dengan benar, dan menggunakannya untuk hal yang bermanfaat. Saya pikir sebenarnya itu salah satu pencegahan korupsi, biasanya orang korupsi kan ada sebabnya, bisa jadi seseorang melakukan korupsi selain karena dia serakah, tapi juga karena tidak tahu sistem yang berlaku. Ah.....birokrasi, memang kadang-kadang mempersulit diri.

Ngomongin korupsi????? Ckakaka.....saya hanya ingin tertawa, setelah membaca buku "Memahami Untuk Membasmi" buku yang saya dapat waktu P4T 3 tahun lalu,,,,(tapi baru dibaca sekarang ). Korupsi memurut aturan Tuhan tidak sama dengan Korupsi menurut Undang-undang buatan manusia ternyata.Hmmmm...atau saya butuh membaca ulang buku ini, atau saya perlu bicara banyak dengan Cyntia, Wiwin, Pandhu, Mega...ah...anak-anak advo yang kemarin sore menginspirasi saya sesuatu hal.

Ngomongin korupsi???? Jadi ingin memeberikan klarifikasi. Beberapa bulan yang lalu, rating saya naik, sedikit terkenal, karena apa???? Karena ada gosip, tentang "uang yang di tilep lah", "bem korup lah" dan entah apalagi itu....saya tidak membaca semua tulisan yang di tempel. Cukup "mengharukan", karena pasca gosip itu beredar, banyak orang yang datang memberikan dukungan terhadap saya,mengutuk perbuatan si pelaku yang mungkin cukup biadab, meskipun tidak sebiadab Israel. Jadi pengen ketawa sendiri, betapa banyak orang menganggap saya sosok yang baik,,,,apa tidak ada sedikitpun keingninan untuk ber-negative thingking, saya kan juga manusia, siapa tahu ada salah juga to....

Dan yang lebih seru lagi, bulletin yang kedua....jiah....membaca tulisannya membuat saya tertawa. Saya sangat mengenali tulisan si pelaku,.....jelas amat sangat terlihat. 

Dan lagi-lagi, begitu banyak orang berdatangan ke saya, turut berduka, yang bilang...

"Sabar,,,yak...."

"duh...sedih banget sih...."

dan lain sebagainya.

Ga cuma anak BEM, DPM , atau lembaga mahasiswa, sampai yang study oriented aja, berbela sungkawa ke saya...

Untuk beberapa saat....

"bingung"

"heran"

"berduka untuk apa? berbela sungkawa untuk apa?"

Jawaban mereka

"Habis pu....kamu harus menghadapi yang kayak gituan, berdarah-darah, banyak konflik, banyak masalah"

Saya...jadi berpikir

" konflik, masalah....yah mungkin...tapi buat saya ucapan bela sungkawa ini justru menjadi masalah daripada issue yang beredar"

Saya tipikal orang yang tidak suka dikasihani, apalagi kondisi saya di bem fine-fine aja, tidak sedih, jikapun saya punya alasan untuk bersedih di bem sepertinya bukan tentang itu, dan kayaknya harus dicari-cari dulu, kapan saya merasa sedih di bem, ( habis pascal 2009.....hahaha)

Jadi klarifikasi ini saya lakukan agar orang-orang tersayang di sekitar saya tidak "lebay" dan "bercucur air mata":

1. Saya pribadi sebagai bendahara bem tidak menilep uang bem, karena tidak ada yang bisa di tilep lah wong uangnya cair setelah SPJ

2. Selama ini program kerja bem dibiayai dengan penalangan terlebih dahulu dengan menggunakan kas bem. Kalau kas bem abis pakai duit ketua bemnya, duit sekjendnya, duit staff,,,,silahkan ditanya pada yang bersangkutan.

3. Jika di tengah jalan ada kucuran dari dekanat, itu karena ada lobby lagi dari bendahara umum,jika teman-teman lembaga lain menginginkan hal yang sama, ya monggo silahkan lobby sendiri dengan dekanat, kan "panjenengan" sendiri to yang tahu seberapa penting dan butuh keuangannya,jauh lebih menguasai....(masalahnya banyak yang takut untuk ke dekanat kie, takut ke dekanat bukan salah bendum kan....)

4. mengenai laporan keuangan,saya justru bersedia memberikan jika gosip itu mereda. Saya tidak ingin memberikan didikan untuk anak bem, bahwa mereka membuat laporan keuangan karena issue, bukan karena rasa takut, bukan karena di tekan, saya tidak menyukai pemimpin yang memberikan "press" besar ke staffnya meskipun hasilnya biasanya bagus, tapi tidak menanamkan tanggung jawab, kesadaran diri dan sebagainya.....

5. Untuk orang-orang tersayang, berhenti mengasihani saya, mengucapkan duka cita saat bertemu, dan menganggap saya sebagai makhluk teraniaya. Saya baik-baik saja, saya tidak merasa teraniaya, kasihanilah diri anda sendiri saja....haha....Mari kita bicarakan yang lebih penting dari itu salah satunya "cari jodoh" hahahaha.........( make a wish tadi pagi)

6. Untuk si pelaku...maaf jika banyak orang mengutuk perbuatan anda, saya ga nyuruh koq...padahal dimata saya anda begitu baik, anda mengenali betapa banyak orang yang sudah teracuni oleh infotainment negatif. Jadi mereka baru "terbangun" dari "tidur" saat ada berita buruk di sebar, misal gosip artis kawin cerai, video mesum, atau apalah ketimbang Indonesia yang memiliki professor yang karyanya di pakai oleh NASA. Sama mereka baru terbangun ketika ada berita burung seperti ini tapi merem saat ada banyak tawaran kebaikan ....

Jadi inilah klarifikasi dari saya, males konferensi pers.....

Tidak ada komentar: