Senin, 03 Maret 2008

KROMATOGRAFI KOLOM

Bagian ini menunjukkan bagaimana prinsip yang sama yang digunakan dalam kromatografi lapis tipis yang dapat diterapkan pada skala besar untuk pemisahan campuran dalam kromatografi kolom. Kolom kromatografi seringkali digunakan untuk memurnikan senyawa di laboratorium.(biar pure gitu loh.....)
Pelaksanaan kromatografi kolomKolom
Dalam kromatografi lapis tipis, fase diam adalah lapisan tipis jel silika atau alumina pada sebuah lempengan gelas, logam atau plastik. Kolom kromatografi berkerja berdasarkan skala yang lebih besar menggunakan material terpadatkan pada sebuah kolom gelas vertikal.Berbagai ukuran kolom kromatografi digunakan dan jika kamu mbuka link pada halaman Kimia Organik dari situs Universitas Colorado, kamu bakal nemuin foto bermacam-macam kolom. Dalam laboratorium sekolah, seringkali dengan mudah digunakan buret biasa sebagai kromatografi kolom
Penggunaan kolom
Anggap aja kamu mw misahin 2 senyawa yang berwarna, yaitu kuning dan biru. Warna campuran yang tampak adalah hijau.Kamu akan membuat larutan jenuh dari campuran dengan menggunakan pelarut yang lebih disukai dalam kolom.Firstly, buka aja kran penutup untuk membiarkan pelarut yang sudah berada dalam kolom mengering sehingga material terpadatkan rata pada bagian atas, dan trus tambahkan larutan secara hati-hati dari bagian atas kolom(be careful yah..). Lalu buka kran kembali sehingga campuran berwarna akan diserap pada bagian atas material terpadatkan,
An then.....tambahkan pelarut baru melalui bagian atas kolom, cegah sedapat mungkin jangan sampai merusak material terpadatkan dalam kolom. Lalu buka kran, supaya pelarut dapat mengalir melalui kolom, kumpulkan dalam satu gelas kimia atau labu dibawah kolom. Karena pelarut mengalir kontinyu, so tetap tambahkan pelarut baru dari bagian atas kolom sehingga kolom tidak pernah kering.

Penjelasan tentang apa yang terjadi
Ini mengasumsikan bahwa kamu uadah baca penjelasan tentang apa yang terjadi pada kromatografi lapis tipis. Jika belum, ikuti link awal pada bagian atas halaman dan kembali pada bagian ini dan selanjutnya.Senyawa biru lebih polar daripada senyawa kuning dan memungkinkan mempunyai kemampuan berikatan dengan hidrogen. Kamu dapat mengatakan in hal tersebut karena senyawa biru tidak bergerak secara sangat cepat melalui kolom. Itu berarti bahwa senyawa biru harus dijerap secara kuat pada jel silika atau alumina dibanding dengan senyawa kuning. Karena kurang polar, senyawa kuning menghabiskan waktu dalam pelarut, sehingga keluar dari kolom lebih cepat.Proses pencucian senyawa melalui kolom menggunakan pelarut dikenal sebagai elusi. Pelarut disebut sebagai eluen.Apakah kamu cuma pingin mengumpulkan senyawa biru saja?Sudah waktunya untuk mencuci senyawa biru melalui kecepatan bergeraknya pada waktunya! Namun, ga da aladsan bwt kamu tidak dapat mengganti pelarut selama elusi.Anggaplah kamu menggantikan pelarut yang telah digunakan selama ini dengan pelarut yang lebih polar, setelah seluruh senyawa kuning selesai terkumpulkan. Ini akan mempunyai dua pengaruh, keduanya akan mempercepat senyawa biru melalui kolom.
Pelarut polar akan bersaing untuk mendapatkan ruang pada jel silika atau alumina dengan senyawa biru. Beberapa ruang untuk sementara dipergunakan oleh molekul-molekul pelarut pada permukaan fase diam, tidak menyediakan molekul-molekul biru untuk melekat dan ini akan cenderung menjaga pergerakannya dalam pelarut.
Akan ada atraksi yang lebih besar antara molekul-molekul pelarut polar dan molekul biru yang polar. Kecenderungan ini akan menarik molekul-molekul biru menempel pada fase diam kembali pada larutan.
Pengaruh total yaitu dengan bertambahnya kepolaran pelarut, senyawa biru akan menghabiskan waktu dalam larutan dan karenanya akan bergerak lebih cepat.
Lalu mengapa tidak menggunakan alternatif ini dalam tempat pertama? Jawabannya adalah jika senyawa-senyawa dalam campuran bergerak secara sangat cepat melalui kolom dari awal, anda mungkin tidak akan mendapatkan pemisahan yang baikBagaimana jika campuran yang dimiliki tidak berwarna?Jika kamu akan menggunakan kromatografi kolom untuk memurnikan produk organik, mungkin produk yang diharapkan akan menjadi produk yang tidak berwarna, meskipun satu atau lebih dari pengotor berwarna. Mari kita berasumsi kasus terburuk yaitu segala sesuatunya tidak berwarna.Bagaimana kamu bisa tahu bahwa substansi yang kamu diinginkan telah mencapai bagian bawah kolom?Ini bukan merupakan pekerjaan yang cepat dan mudah! Apa yang akan kamu kumpulin n apa yang keluar dari bawah kolom dalam seluruh rangkaian pipa yang berlabel. Bagaimana besar setiap sampel akan jelas tergantung pada bagaimana besar kolom yaitu-kamu mungkin mengumpulkan 1 cm3 atau 5 cm3 sampel atau apapun itu besarnya yang sesuai.Kamu akan mengambil setetes dari setiap larutan dan membuatnya ke dalam kromatografi lapis tipis. Kamu menempatkan tetesan pada garis dasar bersama dengan setetes senyawa murni dari senyawa yang sementara anda buat. Dengan mengulangi pekerjaan ini, kamu dapat mengidentifikasi sampel yang mana yang dikumpulkan pada bawah kolom yang mengandung produk yang diinginkan dan hanya dibutuhkan.Sekali kamu tahu prosedur ini, kamu dapat menggabungkan seluruh sampel yang yang mengandung produk senyawa murni dan menghilangkan pelarutnya. (Bagaimana kamu memisahkan pelarut dari produk, tidak langsung relevan dengan topik ini dan akan bervariasi dan tergantung pada sifat dasar senyawanya..)

Tidak ada komentar: