Selasa, 15 Desember 2009

BAIK SANGKA

Terinspirasi oleh tulisan Salim A.Fillah, betapa selama ini kta telah dibiarkan untuk hidup da;am sebuah khalayak yang terlalu baik sangka.

"Saya percaya sama pu."

"Saya mendukung mbak pu 100 % untuk memegang amanah itu."

Astagfirullahaladzim....istighfar...hanya itu yang bisa saya lakukan. Ada sebuah rasa ketakutan yang menghinggapi diri saya. Ketakutan bahwa, sepertinya saya hanya membohongi publik. Dengan segala macam kelemahan saya, dengan segala macam kekurangan saya, ketidak profesionalan saya, dan yang pasti akan ada banyak kekhilafan yang bisa saya lakukan tanpa sepengetahuan mereka. Memang Allah Maha Tahu, dan dariNya fungsi kontrol dan pengawasan itu dilakukan. Tapi sekali lagi saya manusia biasa, saya bukan malaikat seperti yang mereka agung-agungkan selama ini.

Saya tak sanggup membayangkan, betapa kecewanya mereka jika tahu iman saya yang berlubang-lubang. Saya tidak mengerti apakah mereka masih mau menganggap saya saudara dengan segala kekurangan.Dengan buruknya hati yang saya miliki.

Tadi pagi, saya bersandar menangis di depan teman-teman. 

"Tolong saya tidak mampu"

"Bukan tidak mampu, tapi belum mampu" sangkal mereka.

Dan sekali lagi saya terdiam. Inilah bedanya saya dengan Nabi. Nabi dipercaya karena dia dikenal. Sedangkan saya dipercaya karena mereka tidak kenal dan tidak tahu siapa saya. Mereka tidak mengenal saya secara utuh sehingga mereka berfikir saya pantas memegang amanah itu.

Satu-satunya cara yang terbijak...

Hargailah kepercayaan mereka itu dengan berusaha sebaik-baiknya, memberikan yang terbaik

“ya Allah, jadikan aku lebih baik daripada semua yang mereka sangkadan ampuni aku atas aib-aib yang tak mereka tahu..”

“ya Allah jadikan aku dalam pandanganku sendiri sebagai seburuk-buruk makhluq
dalam pandangan manusia sebagai yang tengah-tengah dan dalam pandanganMu sebagai yang paling mulia..”